Jumat, 29 Agustus 2014

Industri service cooling tower

Sekarang industry service cooling tower sudah berkembang di indonesia karena sudah banyaknya yang memakai cooling tower sehingga banyak yang membuka perusahaan – perusahaan di bidang cooling tower. Setiap tahun peningkatan perusahaan cooling tower semakin meningkat dan pendapatan diperusahaan bertambah pesat. Cooling tower merupakan salah satu komponen utama pada AC sentral selain chiller, AHU, dan ducting adalah cooling tower atau menara pendingin. Fungsi utamanya adalah sebagai alat untuk mendinginkan air panas dari kondensor dengan cara dikontakkan langsung dengan udara secara konveksi paksa menggunakan fan/kipas. Konstruksi cooling tower terdiri dari system pemipaan dengan banyak nozzle, fan/blower, bak penampung, casing, dan sebagainya.

cooling tower
Proses yang terjadi pada chiller atau unit pendingin untuk system AC sentral dengan system kompresi uap terdiri dari proses kompresi, kondensasi, ekspansi dan evaporasi. Proses ini terjadi dalam satu siklus tertutup yang menggunakan fluida kerja berupa refrigerant yang mengalir dalam system pemipaan yang terhubung dari satu komponen ke komponen lainnya. Kondensor pada chiller biasanya berbentuk water-cooled condenser yang menggunakan air untuk proses pendinginan refrigeran. Secara umum bentuk konstruksinya berupa shell & tube dimana air mengalir memasuki shell/ tabung dan uap refrigeran superheat mengalir dalam pipa yang berada di dalam tabung sehingga terjadi proses pertukaran kalor.

Kerja service tower pada AC sentral


Sistem  kerja cooling tower pada tata udara (AC) sentral berarti bahwa proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian didistribusikan ke semua arah atau lokasi. Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit penanganan udara atau Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Pada unit pendingin atau chiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower. Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.

cooling towerPada komponen- komponen AHU/ FCU pada cooling tower  pastinya akan memiliki filter yang merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel – partikel lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih dan filter berdasarkan kelas – kelasnya, Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruang – ruangan dan terakhir koil pendingin  yang merupakan kompenen yang berfungsi menurunkan temperature udara. Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah menyedot udara dari ruangan ( return air ) yang kemudian dicampur dengan udara segar dari lingkungan ( fresh air ) dengan komposisi yang bisa diubah- ubah sesuai keinginan.


Perawatan cooling tower

Biasanya seorang pengusaha yang mempunyai cooling tower membutuhkan perawatan yang baik oleh karena itu banyak industry service cooling tower yang ada diindonesia untuk mengatasi kesulitan anda di bidang cooling tower. Masalah yang sering terjadi pada cooling tower antara lain Kerak, Korosi, Lumut. Pembentukan kerak  itu seperti  Kerak Calcite/Aragonite/CaCO3 terjadi karena adanya Ca - Hardness dan Alkalinity, Kerak Magnesium – Silikat terjadi karena adanya Mg – Hardness dan Silika,Kerak Silika terjadi karena adanya kandungan silica dalam air , Kerak Phosphat/Ca3 ( PO4 )2, terjadi karena adanya penggunaan bahan kimia yan mengandung phosphat secara tidak tepat.

Mineral – Mineral Pembentuk Kerak meliputi Calcite (CaCO3), Aragonite (CaCO3), Anhydrite (CaSO4), Gypsum (CaSO4*2H2O), Calcium Posphate Ca3(PO4)2, Hydroxypatite Ca5(PO4)3(OH), Silica (SiO2), Magnesium Silicate MgSiO3, Brucite Mg(OH)2. Efektifitas cooling tower sudah tak perlu diragukan lagi, bahkan reaktor nuklir sekalipun menggunakan cooling tower sebagai sarana pendinginan. Proses pelepasan panas pada cooling tower mengandalkan pada volume air yg banyak, serta evaporasi (penguapan air) dengan semburan fan. Cooling tower terbukti mampu mengatasi panas jauh lebih baik drpd radiator, oleh karena itu pada skala industri besar seperti mesin pabrik & reaktor nuklir, pendinginannya harus menggunakan cooling tower. Bahkan reaktor nuklir menggunakan volume air danau untuk mendinginkannya . Secara logika, makin banyak volume air yg digunakan & diuapkan maka makin banyak panas yg dilepaskan. Lihat saja, bahkan lava panas dari gunung berapi saja langsung membatu bila masuk air laut, itu semua membuktikan bahwa panas setinggi apapun akan takluk dengan volume air yang banyak. Oleh karena itu cooling tower memerlukan perawatan yang khusus dan dilakukan oleh ahlinya.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar